KUS Fotografi melakukan persiapan untuk pemotretan di studio (Foto: Suyono/kabar1lamongan.com)
SMA Negeri 1 Kembangbahu menjadi peserta Program SMA Double Track (SMA DT) sejak 6 tahun lalu. Memasuki tahun ke 7, sekolah menengah atas yang berada di Selatan Kota Lamongan terus melanjutkan sebagai peserta program dengan konsisten.
Pada tahun ini, SMAN 1 Kembangbahu mengikuti dengan mengambil 2 keterampilan yang diajarkan kepada 10 Kelompok Usaha Sekolah (KUS) yakni 5 tata boga dan 5 fotografi yang disesuaikan dengan minat siswa.
Target yang ditetapkan untuk diraih yakni Rp 30 juta pertahun untuk fotografi. Bukan tanpa alasan, pada tahun lalu dari fotografi bisa menyabet omzet Rp 20 jutaan dalam setahun. Angka yang lumayan untuk hasil fotografi tingkat KUS.
Mengacu pada hasil itu, tahun ini KUS fotografi telah merancang strategi untuk mendapatkan omzet yang lebih besar. Selain lebih menajamkan keterampilan, juga lebih sering untuk menawarkan jasa kepada sekolah, komunitas, event lokal bahkan instansi terdekat.
Abdul Rozak fasilitator program, mengatakan tiap tahun omzet meningkat. Khususnya fotografi sudah berani terjun ke sekolahan lain untuk ngejob. Untuk tata boga biasanya buka stand jika ada kegiatan. Omzet juga terus naik.
“Alhamdulillah dari tahun ke tahun omzet naik, khususnya fotografi. Di fotografi sudah langsung terjun ke lembaga setingkat SD dan SMP untuk MoU. Di tata boga kami langsung buka stand saat ada kegiatan seperti perkemahan dan ramadan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Tony Purwanto trainer fotografi. Hasil baik makin terlihat di 5 KUS fotografi. Awal program yang hanya mempunyai 1 kamera kini makin bertambah banyak, hasil dari project yang meningkat.
“Project makin bertambah. Dengan hasil dari project tersebut kami bisa menambah alat, studio, video booth 360 dan drone,” tutur trainer yang sudah menangani KUS fotografi selama 4 tahun.
Tidak jauh dari fotografi, omzet tata boga mencapai Rp 15 juta di tahun sebelumnya, dan terus naik di tahun 2025.
Program SMA DT menjadi program berkelanjutan di Jawa Timur yang digelar oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).